Peranan Guru PAI dalam Pendidikan Akhlak di Sekolah

Edi Kuswanto

Abstract


Pendidikan moral saat ini memiliki peran penting di suatu negara, sehingga layaknya pendidikan sekarang ini lebih diarahkan untuk membentuk karakter bangsa. Masalah yang timbul di bidang pendidikan, khususnya pendidikan moral merupakan tanggung jawab seorang pendidik (guru). Guru (pendidik) sebagai pelaksana kurikulum harus mampu menerapkan kurikulum dalam proses pembelajaran. Permasalahan yang diamati dalam penelitian ini adalah apa yang harus dilakukan guru (pendidik) supaya pendidikan akhlak tidak hanya dipahami oleh peserta didik tetapi mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan metode interaktif dan non interaktif. Dalam pendidikan moral di sekolah, guru memiliki peran yang sangat dominan, sedangkan peran yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: 1) peran sebelum proses pembelajaran adalah: guru sebagai desainer instruksional, guru sebagai penjaga system nilai (teladan) serta guru pengganti orang tua; 2) peran dalam proses pembelajaran adalah: organizer, fasilitator, motivator, inovator dan mentor; 3) peran setelah proses pembelajaran adalah: evaluator.

 

Moral education has an important role in the state, so that education is directed to shape the character of the nation. Issues that arise in the educational field, especially moral education is the responsibility of educator (teacher). Teachers as curriculum implementers should be able to apply the curriculum in the learning process. The problems observed in this study is what should teacher / educator do so that moral education is not only understood by learners but can be applied in everyday life. This research is a qualitative descriptive approach using interactive and non-interactive methods. In moral education at schools, teachers have a very dominant role, while the role which can be done by the teacher in outline as follows: 1) the role of pre-learning such as: teachers as instructional designers, teachers as a guard value (role model) as well as a substitute teacher parents; 2) role in the learning process such as: organizer, facilitator, motivator, innovator and mentor; 3) the role after learning such as: the evaluator.

 

Kata kunci: guru pendidikan agama islam, akhlak, moral

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.18326/mdr.v6i2.194-220

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Edi Kuswanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Indonesia

Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Pulutan, Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50716,
Telp. (0298) 323706 – Fax. (0298) 323433

Technical Support: jurnalmudarrisa@iainsalatiga.ac.id

 

View MUDARRISA Stats

 

 

P-ISSN: 2085-2061

E-ISSN: 2541-3457